Pages

Jumat, 09 Oktober 2009

Lebaran dan Liburan di Solo


Saya dan keluarga lebaran di Solo. Saya lebaran di rumah mbah. Saat malam takbiran, saya ikut takbir keliling menggunakan mobil dengan bak terbuka. Walaupun takut, tapi ini adalah takbir keliling dengan teman-teman SMP. Hal itu saya lakukan karena ingin melepas kerinduan. Karena sudah hampir kurang lebih 5 tahun tidak bertemu mereka. Saya bertemu teman SD dan SMP, karena saat SMA saya sudah sekolah di Jakarta. Lalu paginya, kami sholat ied bersama di masjid. Lebaran di Solo tidak seperti di Jakarta. Jika Lebaran di Jakarta, pasti ada ketupat, opor ayam, rendang, ada kue-kue khas lebaran seperti kue putri salju, nastar, dan lain-lain. Tetapi kalau di Solo, mbah masak soto ayam yang sudah diracik di piring-piring. Jadi jika ada yang datang untuk silaturahmi, mbah pasti menyuruh orang tersebut untuk makan dahulu. Selain itu, lebaran di Solo kue yang tersedia seperti apem, kacang telor, wilko, dan lain-lain.

Setelah makan bersama-sama, kami mulai untuk silaturahmi ke saudara dan tetangga. Pakde, bude, paklek, bulek, heran melihat saya dan adik saya yang sudah tambah besar. Kami bersilaturahmi juga ke pakde yang sedang sakit. Walaupun sakit, dia tetap berbahagia karena masih bisa ikut berlebaran. Setelah itu, kami berdoa untuk kesembuhan pakde.

Dua hari setelah lebaran, keluarga besar saya pergi liburan ke Tlatar yang berada di Boyolali. Tlatar adalah tempat wisata yang lengkap, mulai dari orang tua sampai anak-anak. Ada tempat pemancingan bagi para orangtua yang mempunyai hobi memancing, outbond bagi yang suka menguji mental, dan ada juga kolam renang bagi anak-anak. Setelah puas bemain-main, kami pesan makanan ikan bakar gurame dan ikan bakar kakap. Sambil menunggu pesanan datang, papa tetap memancing. Karena tempat kami makan sekaligus tempat buat mancing. Dengan makan bersama-sama, terasa suasana kekeluargaan.

0 komentar:

Posting Komentar